Sebagai seorang pemilik bisnis, anda tentu diharuskan mencari berbagai cara agar bisa menjangkau audience lebih besar. Dalam hal ini, anda mungkin sedang menimbang-nimbang, manakah yang lebih baik antara digital marketing dan offiline marketing.
Sebenarnya, trend pemasaran digital ini sudah dikenalkan sejak lama yaitu sekitar tahun 1992 yang mana sebuah iklan ditampilkan dalam bentuk banner yang dipasang di sebuah website. Kemudian, tren digital ini berlanjut setelah kelahiran e-commerce pertama yaitu Yahoo di tahun 1994. Hanya saja di Indonesia perpindahan ke ranah digital ini baru gencar-gencarnya di tahun 2018.
Nah, sebelum anda memutuskan mana yang lebih baik untuk bisnis anda, anda sebaiknya mengetahui dulu perbedaan digital marketing dan offline marketing yang akan kami sajikan di artikel ini.
Digital marketing merupakan bentuk pemasaran yang melibatkan teknologi untuk menjangkau dan berinteraksi dengan konsumen. Hal ini bisa berupa media sosial, email, website hingga SEO (Search Engine Optimization).
Tren digital marketing ini semakin naik semenjak pandemi Covid-19. Menurut HubSpot, 96% konsumen tahu sebuah brand dari online.
Dengan perubahan konsumen ini, sangat penting fokus pada strategi digital untuk mempromosikan brand dan berinteraksi dengan konsumen menggunakan segala alat komunikasi dalam bentuk digital.
Dalam dunia digital marketing, ada tiga macam digital media, yaitu:
Earned media - Publisitas yang didapatkan perusahaan dari mulut ke mulut di dunia online. Earned media ini merupakan jangkauan organik sehingga menjadi sangat penting bagi setiap brand. Sebab, dari sinilah loyalitas konsumen akan tumbuh.
Owned Media - Bentuk media digital yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini bisa dalam bentuk chanel seperti website, channel Youtube, media sosial dan lainnya. Dari sini perusahaan bisa berinteraksi dengan konsumennya.
Paid Media - Mengingat jangkauan organik itu membutuhkan waktu, maka paid media di sini diperlukan. Ini penting untuk menjangkau lebih banyak audience dan meningkatkan brand awareness serta lead generation.
Traditional marketing atau offiline marketing merupakan marketing yang tidak menggunakan teknologi (online). Dalam artian dilakukan secara tradisional. Sebagai contoh adalah iklan baliho, banner, spanduk, billboards dll.
Hal yang membedakan antara digital marketing dan offline marketing adalah bagaimana audience mendapatkan pesan iklannya sebab menggunakan media tradisional tadi.
Ada beberapa tipe offline marketing yang masuk dalam non-digital advertising seperti:
Baca juga : Memahami Kelebihan dan Kekurangan Twitter Dari Sisi Bisnis
Kesimpulan:
Dengan berbagai perbedaan digital marketing dan offline marketing masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, tentu anda bisa menyesuaikan mana yang sesuai dengan kebutuhan anda. Yang pasti sesuaikan dengan tujuan pemasaran anda apakah bisa tercapai dengan offline maupun online marketing.