Pengaruh UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi sejatinya tidak bisa dianggap enteng. Pemerintah pun terus berusaha menggalakkan UMKM apalagi setelah pandemi yang sempat mengguncang ekonomi Indonesia.
Temukan bagaimana UMKM mendorong pertumbuhan ekonomi dan perannya dalam pemulihan ekonomi melalui artikel berikut.
Nanga (2021) mendefinisikan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai total nilai atau harga pasar dari seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu (biasanya 1 tahun). Salah satu cara UMKM berkontribusi di sini adalah melalui pajak. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menemukan bahwa UMKM berhasil menyumbang Rp8.573,89 triliun ke PDB Indonesia pada Maret 2021.
Di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, UMKM merupakan angin segar karena mampu membuka banyak lapangan kerja. Dilansir dari ANTARA News (2023), lebih dari 100 juta orang Indonesia menggantungkan hidupnya pada 65,4 juta UMKM yang tersebar di seluruh nusantara. Mengingat skalanya yang tidak terlalu besar dan proses yang lebih sederhana, orang tidak hanya bisa melamar kerja ke UMKM, tetapi juga membuka UMKM sendiri jika sudah memiliki ide, kemampuan, dan modal.
Meskipun terkena dampak yang cukup parah selama pandemi, beberapa UMKM berhasil bertahan dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan. Cara yang banyak digunakan adalah beralih ke pemasaran digital. Dengan adanya PPKM, banyak konsumen juga ikut beralih ke online shopping dimana kebiasaan ini tetap berlanjut hingga saat ini.
UMKM dari daerah pedesaan atau pelosok yang telah sukses secara tidak langsung membantu mengurangi kesenjangan sosial antara masyarakat kota dan desa. Sedikit demi sedikit, masyarakat sekitar pun bisa mengakses berbagai sarana dan prasarana untuk menciptakan ekonomi lokal yang mandiri. Berbagai potensi yang ada seperti pada bidang pertanian, pariwisata, dan perikanan pun telah dikembangkan.
Produk UMKM yang khas makin memperkaya produk Indonesia di mata masyarakat luar negeri. Produk berkualitas tinggi ditawarkan dengan harga yang kompetitif sehingga menarik para investor asing untuk berinvestasi. UMKM dapat melakukan inovasi pada sistem bisnisnya dengan cepat, terutama dalam hal operasional sehingga memungkinkan mereka untuk cepat memikirkan dan menciptakan ide-ide baru (Risnawati dkk., 2022).
Tidak mau kalah dengan perusahaan-perusahaan besar, UMKM ternyata ikut andil dalam kegiatan ekspor. Jenis produk yang biasanya diekspor oleh UMKM adalah makanan olahan, kerajinan tangan, dan tekstil. Kinerja ekspor UMKM di tahun 2023 terbilang cukup baik karena mencapai USD54,66 juta (Admin Web Bea dan Cukai, 2023).
Dengan keuletan dan kesigapannya, para pelaku UMKM bisa bertindak sebagai rantai pemasok bagi perusahaan besar. UMKM menyediakan produk dan jasa pada perusahaan besar sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang mungkin sedang macet.
Pengaruh UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi juga dirasakan di negara-negara lain seperti AS, Cina, dan India. UMKM di sana menyumbang 30-70 persen PDB dan menyerap 40-80 persen tenaga kerja (Small Business Administration, 2020; National Bureau of Statistis of China; MSME Ministry of India, 2020).
Ketujuh pengaruh UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi memang cukup signifikan. Keuntungan yang didapat dari hadirnya UMKM tentu tidak terjadi begitu saja. Oleh karena itu, mari kita jadikan pengaruh UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi sebagai pemacu untuk terus berbenah menjadi lebih baik.
Apabila anda membutuhkan bantuan digital untuk UMKM anda silahkan hubungi tim Digiten segera.