Kelebihan dan kekurangan UMKM adalah fakta bahwa “nothing is perfect”. UMKM sendiri sudah cukup hebat karena meningkatkan PDB negara dan bertahan di era pandemi yang tidak pasti.
Bagi Anda yang ingin mendirikan UMKM, ada baiknya memahami kelebihan dan kekurangan UMKM dahulu. Dari sini Anda akan belajar banyak sebelum akhirnya terjun ke bidang ini.
Berikut penjelasan singkatnya!
UMKM memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya mendominasi sebagian besar ekonomi Indonesia.
UMKM formal saja telah menyumbang hingga 40% dari PDB di negara-negara berkembang apalagi jika ditambah dengan UKM informal (World Bank Group, 2019). UMKM yang fokus pada pasar dalam negeri memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap pengembangan masyarakat dan ekonomi lokal. Pertumbuhan UMKM yang pesat ditandai dengan kehadirannya yang makin meluas, termasuk di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
UMKM lebih cepat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Pemilik usaha bisa langsung mengambil keputusan mulai dari mengganti produk sampai mengganti model bisnis tanpa koordinasi yang rumit dengan biaya yang lebih rendah.
Menurut Tozer (2022), ada lima alasan mengapa UMKM bisa berhasil, yaitu kemampuan untuk menguasai keterampilan baru yang penting, mengubah prioritas dengan percaya diri, memperkuat rantai pasokan, fokus pada kecepatan, dan fokus pada ketahanan dan kemampuan beradaptasi.
Melalui kewirausahaan, generasi muda tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dengan menciptakan peluang kerja baru (Widyaningsih dkk., 2021). Bahkan jika memilih bekerja sendiri, secara tidak langsung Anda mungkin telah membuka/menambah lapangan pekerjaan dari kerja sama dengan pemasok dan layanan ekspedisi.
Berkat ide-ide kreatif yang diterapkan, UMKM bisa melewati masa sulit akibat COVID-19 dan bahkan bisnisnya jadi makin maju (Adam & Alarifi, 2021). Kebebasan berekspresi dalam berkarya serta penggunaan bahan-bahan organik berkontribusi pada karakteristik unik produk UMKM.
Sebaliknya, UMKM masih mempunyai beberapa kekurangan bahkan untuk sekedar memulai usahanya dan naik ke level yang lebih tinggi.
Kendala permodalan membuat UMKM sulit untuk melakukan ekspansi bisnis. Ketika UMKM harus berinvestasi dalam berbagai perangkat lunak atau melatih staf, mereka harus ekstra irit dalam hal pembiayaan.
Akibatnya, pemasaran produk/jasa hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan harian tanpa ada perkembangan berarti. Lebih jauh lagi, tanpa pengelolaan keuangan yang baik, risiko kebangkrutan UMKM juga akan makin tinggi.
Akan lebih sulit bagi UMKM untuk merekrut karyawan berkualitas tinggi karena mereka lebih tertarik bekerja di perusahaan yang lebih besar (Pandora FMS team, 2024). Tanpa SOP yang jelas dan rapi, UMKM cenderung mengikuti tren sehingga keuntungannya pas-pasan dan hasilnya tidak konsisten. Banyak SDM UMKM yang tidak memiliki visi jangka panjang sehingga mereka mengelola bisnis dengan cara sederhana dan belum tentu bisa mengoptimalkan sumber daya yang terbatas.
Persaingan bisnis dapat terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari UMKM yang bersaing satu sama lain hingga persaingan dengan perusahaan besar. Sebagai contoh, pada bisnis musiman yang pelanggannya sedikit, keuntungan UMKM bisa lebih menurun dari biasanya.
Konsumen membutuhkan lebih banyak waktu untuk menilai banyaknya UMKM baru yang bermunculan. Jika melawan perusahaan besar, UMKM kemungkinan kalah dalam hal kualitas dan jumlah. UMKM juga harus berjuang dengan sumber daya seadanya sebelum akhirnya berhasil membangun brand berkualitas di mata konsumen.
Dengan mempelajari kelebihan dan kekurangan UMKM Anda bisa membuat rencana yang lebih matang sehingga kelebihannya bisa dioptimalkan dan kelemahannya bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.