Di era modern ini, para pebisnis dan wirausahawan dihadapkan pada beragam tantangan digital marketing. Namun, tidak ada gunanya mengelak karena digital marketing adalah salah satu cara efektif untuk bertahan di dunia bisnis.
Artikel ini telah merangkum beberapa tantangan digital marketing yang sering ditemui disertai data, fakta, dan statistik.
Sebagian besar pakar memperkirakan bahwa Google mengubah algoritma pencariannya sekitar 500 hingga 600 kali setiap tahun, yaitu antara 1-2 kali per hari (Stefanovic, 2023). Hal ini dipengaruhi oleh cara konten ditampilkan dan besarnya jangkauan konten kepada audiensi target. Perubahan yang cepat dalam lanskap digital menuntut kita untuk terus belajar dan beradaptasi karena strategi yang efektif hari ini mungkin sudah tidak relevan besok.
Persaingan di ruang digital sangat ketat karena semua orang bisa memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan alat bernama “digital marketing”. Pebisnis tidak hanya harus menghadapi kompetitor lokal, tetapi juga internasional untuk menjangkau pelanggan. Dengan demikian, wajar jika para pemasar kesulitan untuk membuat konten mereka terlihat menonjol di antara kompetitor akibat banyaknya konten yang bermunculan di dunia maya.
Menentukan ROI secara akurat dari aktivitas digital marketing ternyata tidak mudah apalagi jika Anda memakai berbagai saluran digital secara bersamaan. Data dari Forbes (2021) menyajikan fakta dimana hanya 28% perusahaan yang merasa yakin sepenuhnya dalam menghitung dampak dan profitabilitas dari kampanye digital mereka. Untuk mengatasinya, Anda akan membutuhkan bantuan profesional yang berarti menambah pengeluaran.
Peraturan privasi di beberapa kawasan seperti Eropa (GDPR) dan Amerika (CCPA) telah meningkat. Mengandalkan platform digital berarti bersiap mencegah dan mengatasi serangan siber. Di sisi lain, peraturan yang terlalu ketat akan menyulitkan pebisnis untuk mengumpulkan dan menggunakan data pelanggan secara legal dan etis.
Sebanyak 81% responden khawatir bahwa bahaya yang mengintai dari praktik pengumpulan data perusahaan lebih tinggi daripada manfaatnya (Pew Research Center, 2019) dan lebih dari 60% perusahaan yang mengalami serangan siber tutup dalam waktu enam bulan (National Cyber Security Alliance). Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan dan pengamanan data dan privasi sangat rumit untuk diterapkan sebab ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.
Jika diracik dengan formula yang tepat, personalisasi konten akan menjadi investasi yang menguntungkan. Sayangnya, banyak bisnis yang gagal mewujudkannya karena kurangnya wawasan dan keterbatasan data.
Akan tetapi, tidak mudah bagi agensi untuk tampil dengan ide baru dan inovatif demi menghasilkan konten yang relevan dengan pelanggan mengingat banyaknya kompetitor dan tren pasar yang berubah-ubah.
Ketinggalan informasi terbaru ibarat ketinggalan kereta. Beradaptasi atau tersingkir, itulah hukumnya jika tidak ingin tertinggal jauh dari para kompetitor. Artinya, jika ada platform, software, atau kemajuan teknologi baru, kita wajib tahu dan mempelajarinya.
Banyak bisnis mengalami kesulitan dalam menemukan profesional pemasaran dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengeksekusi kampanye digital secara efektif. Bagi UMKM yang baru merintis, hambatan ini menjadi ujian yang berat untuk dilalui.
Digital marketing memang menawarkan banyak peluang sekaligus tantangan untuk berkembang. Beberapa kendala baik dari sisi teknis maupun manusia akan mempersulit strategi pemasaran online. Memahami tantangan digital marketing ini justru bisa menjadi langkah pertama untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pemasaran digital.