Manfaat artificial intelligence sangatlah beragam. Karena kemampuannya, artificial intelligence sudah diterapkan di berbagai bidang mulai dari pendidikan, eknomomi, hingga militer. Meski cerdas, tetapi manusia masih memiliki keterbatasan. Di sini, artificial intelligence hadir untuk memudahkan pekerjaan dan meminimalisir kesalahan manusia.
Manusia tidak suka menghadapi kerumitan dalam pekerjaan dan tugas sehari-hari. Jika dilakukan secara manual, akan muncul kelelahan yang berdampak pada hasil yang tidak maksimal.
Untuk itu, Anda bisa menyerahkan pekerjaan yang bersifat berulang dan melibatkan banyak data pada artificial intelligence. Contoh: digital marketing, pembayaran listrik dan air bulanan, analisis risiko, deteksi spam dan virus.
Sejalan dengan tugas repetitif, artificial intelligence meringankan beban manusia dengan menangani workload yang menumpuk. Artificial intelligence menemukan, menganalisis, dan mengolah data lalu memberikan respons/saran/kesimpulan yang diperlukan dengan cepat. Jadi, Anda bisa menghemat waktu dan berkesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.
Manusia tidak akan luput dari kesalahan. Kesalahan bisa terjadi baik disengaja maupun tidak. Faktanya, sejumlah profesi menuntut kesempurnaan dan tidak menoleransi kesalahan sedikit pun.
Contoh pertama adalah fitur autocorrect untuk mendeteksi kesalahan ejaan dan tata bahasa. Hal ini bisa dijumpai di Ms. Word, aplikasi chatting, dan mesin pencari. AI secara otomatis akan memberi garis bawah berwarna merah pada kata-kata yang salah.
Lalu, contoh kedua adalah co-pilot di github. Pada kendaraan roda empat, sistem canggih AI memiliki sensor untuk menghindari hambatan di jalan serta mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Di masa depan, self-driving car seperti Tesla bahkan akan mendampingi pengendara yang mengalami kesulitan.
Pengambilan keputusan yang salah bisa terjadi jika melibatkan terlalu banyak emosi. Sebagai contoh, dalam dunia bisnis, teknologi artificial intelligence memastikan pebisnis mengambil keputusan yang lebih akurat dan tidak bias. AI mengedepankan kepraktisan dan rasionalitas yang diterapkan dalam mengoordinasi data, menganalisis tren, membangun konsistensi data, memprediksi, dan mengukur ketidakpastian.
Baca juga : Sejarah & Tujuan Artificial Intelligence
Sisi keamanan ini dibagi menjadi dua. Pertama, AI bisa ditempatkan di tempat yang berbahaya bagi manusia sehingga manusia tidak harus terjun langsung ke lapangan. Contoh lokasi berbahaya adalah di dasar laut, tambang, laboratorium nuklir, dsb.
Kedua, dalam bidang keamanan, artificial intelligence digunakan untuk mencegah dan mengatasi bahaya. Misalnya, AI mampu mendeteksi penipuan transaksi keuangan, mengawasi keamanan di tempat-tempat umum (bandara, kantor, toko perhiasan, dsb.), serta mempersiapkan serangan balasan pada cyber attack.
Hal-hal yang memerlukan tenaga fisik terkadang menghambat perwujudan ide yang sudah muncul. Berkat bantuan para ahli, ilmuwan, dan peneliti lahirlah sistem artificial intelligence yang fokus melahirkan karya-karya yang sebelumnya hanya bisa dibuat manusia.
Sejumlah program AI mampu menghasilkan teks, gambar, dan musik dengan beberapa langkah mudah. Pada ChatGPT misalnya, pengguna cukup mengetik “buat artikel bertema pendidikan berjumlah 700 kata.” Beberapa saat kemudian, ChatGPT akan menampilkan artikel yang diinginkan di layar.
Dalam bidang seni, para ilustrator, desainer, dan seniman memanfaatkan AI dalam proses kreatif mereka. Di samping menumbuhkan kreativitas, AI mampu membuat desain dengan cepat sehingga menyingkat waktu pembuatan secara manual.
Sebenarnya, masih ada banyak manfaat artificial intelligence sehingga diperlukan diskusi lebih lanjut. Dari informasi ini kita patut berterima kasih pada mereka yang telah berkontribusi dalam pembuatan artificial intelligence.