Mungkin banyak yang bertanya mengenai alasan mengapa Startup cepat berkembang di Indonesia. Sejauh ini semakin banyak perusahaan rintisan yang muncul di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai perusahaan yang baru, kenapa startup mampu berkembang dengan pesat dalam waktu cepat jika dibandingkan dengan negara lain?
Bagaimanapun, bisnis memang harus fleksibel dan mampu mengikuti perkembangan zaman. Salah satu yang penting adalah melakukan inovasi terus menerus di berbagai bidang, mulai dari produksi, pelayanan, hingga pemasaran. Inovasi merupakan bagian vital dalam bisnis yang sering menjadi permasalahan beberapa perusahaan besar yang ada di Indonesia.
Startup adalah perusahaan rintisan yang berdirinya belum lama atau masih dalam fase pengembangan serta penelitian. Biasanya perusahaan rintisan ini beroperasi di bidang teknologi, atau bisa juga bidang lain tapi tetap melibatkan teknologi dengan menggabungkannya.
Misalnya keuangan dan teknologi, pertanian dan teknologi, belajar mengajar dan teknologi, dan lain sebagainya.
Sebagai perusahaan yang basisnya adalah teknologi, tentunya era digital ini memberi peluang yang besar. Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak bisnis Startup yang juga bermunculan di Indonesia.
Lalu, kenapa Startup lebih cepat berkembang?
Alasannya tidak lain karena teknologi di Indonesia juga sedang berkembang pesat saat ini. Selain itu, Startup juga lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar.
Startup yang masih mengalami perkembangan dan penelitian bisa menyesuaikan perusahaan mereka sesuatu kebutuhan pasar. Berbeda dengan perusahaan konvensional yang sudah mempunyai patokan terhadap produk dan sistem tertentu.
Secara ringkas, startup lebih unggul karena perintisnya masih di usia muda dan penuh semangat, memanfaatkan teknologi dengan baik, penuh inovasi dan pembaharuan, serta mampu beradaptasi dengan pasar secara optimal.
Startup memiliki beberapa kriteria yang membedakannya dengan perusahaan konvensional, yaitu:
Lebih jelasnya, perbedaan antara Startup dengan perusahaan konvensional adalah sebagai berikut:
Sistem pendanaan bisnis Startup mengandalkan investasi dari para investor. Semakin menarik ide bisnis, maka semakin banyak investor yang akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada bisnis rintisan ini. Biasanya, pendiri akan mengeluarkan modal di awal Startup berdiri saja. Selanjutnya adalah mendapatkan pendanaan dari pihak investor.
Sedangkan untuk perusahaan konvensional, modal yang digunakan berasal dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Startup memiliki tujuan untuk mengembangkan usahanya sehingga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik terlebih dahulu. Sedangkan perusahaan konvensional langsung fokus dalam hal penjualan untuk mendapatkan banyak profit bagi perusahaan.
Baca juga : Karakteristik Yang Harus Dimiliki Sebuah Iklan
Jika dilihat dari aturan perusahaan, bisnis konvensional dan startup memiliki beberapa perbedaan. Startup tergolong lebih fleksibel karena atasan dan karyawan akan lebih akrab dalam bekerja sama. Bahkan pakaian yang dikenakan terkesan lebih casual.
Berbeda dengan bisnis konvensional yang menetapkan sekat tinggi antara atasan dan karyawan. Bahkan pakaian yang dikenakan biasanya masih berupa pakaian formal atau seragam tertentu.
Bisnis startup lebih mudah berkembang karena biasanya pendiri dan karyawannya adalah pemuda yang masih penuh semangat. Apalagi dalam perkembangannya selalu memanfaatkan platform digital yang sejalan dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat Indonesia saat ini.