UMKM naik kelas adalah istilah yang saat ini mungkin sering Anda dengar. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya yang dimaksud dengan “UMKM naik kelas” itu?
Kali ini, kami akan berbagi informasi tentang serba-serbi UMKM naik kelas. Yuk, kita mulai!
Secara garis besar, UMKM naik kelas adalah transformasi UMKM menjadi lebih baik sehingga mampu naik ke tingkat yang lebih tinggi misalnya dari usaha mikro ke usaha kecil. Peningkatan yang dimaksud mencakup segi produktivitas, modal, kualitas produk/jasa, dan pangsa pasar. Semua ini bisa terwujud dengan menerapkan strategi pemasaran yang jitu dengan bantuan teknologi.
Dilansir dari World Economic Forum (2021), banyak pelaku UMKM yang bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan mengenai kemampuan dan pola pikir apa yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Sumber daya yang kurang memadai menjadi salah satu alasan mengapa UMKM tidak maju-maju (stuck). Oleh karena itu, dibutuhkan panduan dasar dan lengkap yang diajarkan kepada UMKM untuk dipraktikkan.
Sebenarnya, UMKM Naik Kelas adalah nama sebuah komunitas yang tercetus dari keprihatinan kondisi UMKM yang terpuruk semasa pandemi. Organisasi Kewirausahaan ini berdiri berdasarkan Akta Pendirian oleh Notaris serta disahkan atas Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM.
Raden Tedy, Ketua Umum Komunitas UMKM Naik Kelas, mengatakan bahwa beliau tidak mengira kalau komunitas ini akan berkembang dan aktif di 34 Provinsi (UNK72, 2021). Selain itu, Komunitas UMKM Naik Kelas juga memiliki 4 perwakilan luar negeri dari Amerika Serikat, Brunei Darussalam Belgia, dan Perancis, loh!
Salah satu program kerja yang diluncurkan adalah Mentoring Tutorial UMKM Naik Kelas yang berisi enam materi utama. Pendampingan yang akan dilakukan fokus pada 33% soft skil sedangkan sisanya adalah hard skill.
Di samping mengikuti pelatihan dari Komunitas UMKM Naik Kelas, Anda juga bisa belajar sendiri dengan sarana dan prasarana yang sudah ada. Sesuai dengan perkembangan zaman, strategi digital marketing dianggap sebagai salah satu cara efektif untuk menaikkan kelas UMKM.
Hal-hal yang berhubungan dengan dunia digital seperti internet, mesin pencari, perangkat mobile, media sosial, e-mail, dan sebagainya bisa dimanfaatkan oleh UMKM. Dengan biaya rendah dan hasil maksimum, UMKM bisa menambah pendapatan, melanjutkan dan mempertahankan bisnis, memiliki akses ke pasar yang lebih luas, meningkatkan citra merek dan kepercayaan pelanggan, serta menggali potensi untuk membuka peluang baru.
Jika diurai lebih rinci ada banyak tahapan yang haris dilalui supaya UMKM naik kelas. Prosesnya cukup panjang mulai dari membuat profil usaha sampai pemantauan dan evaluasi. Jangan berkecil hati karena sudah ada UMKM yang berhasil dengan bisnis mereka setelah melakukan digital marketing yang efektif.
Hanya sekadar membuat website atau menggunakan platform e-commerce dan media sosial saja tidak berarti UMKM sudah naik kelas. Salah satu indikator UMKM naik kelas adalah skill untuk mengembangkan produk yang bisa bersaing di pasar global. Dengan kata lain, UMKM mampu berkontribusi terhadap kegiatan ekspor negara.
Kemenkop & UKM dari BPS (2019) mencatat bahwa persentase ekspor UMKM masih sedikit karena hanya mencapai 14,37% dari total ekspor negara. Itu artinya tidak banyak UMKM yang berhasil mencapai tahap ini. Meskipun mereka mampu bertahan dan mendapat pendapatan yang stabil, usaha ini menjadi kurang optimal karena UMKM belum naik ke level yang sebenarnya.
Membuat UMKM naik kelas adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama. Kita juga tidak bisa memungkiri fakta bahwa UMKM memiliki andil besar dalam perekonomian Indonesia.