Komponen IoT berhasil mewujudkan sistem komunikasi yang canggih seperti saat ini. Dahulu, internet hanya dipakai sebagai bentuk komunikasi pasif. Namun, kini IoT membuat dunia menjadi “gila” hanya dengan satu gerakan jari saja.
Pertama, kami akan membahas komponen IoT yang bernama sensor. Sensor adalah alat yang berfungsi mengambil dan menginterpretasikan data. Ada beragam jenis data yang dikumpulkan dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
Sebuah perangkat bisa memilki lebih dari satu sensor seperti kamera dan GPS pada satu ponsel pintar. Berkat teknologi semikonduktor terbaru, sensor bisa diproduksi dalam bentuk mikro yang digunakan di berbagai perangkat.
Macam-macam sensor
Dalam IoT, gateway bertugas menangani traffic data dua arah antara jaringan dan protokol berbeda serta menerjemahkan protokol jaringan. Gateway memastikan interoperabilitas perangkat dan sensor yang terhubung. Dengan kata lain, Gateway berfungsi sebagai “kendaraan”.
Beberapa jenis gateway yang ada adalah Bluetooth, WI-FI, dan WAN (wide-area networks). Untuk memilih gateway terbaik, maka perlu mempertimbangkan range, bandwith, konsumsi daya, kecepatan transfer data, dan efisiensi secara keseluruhan.
Manfaat lain yang tidak kalah penting dari gateway adalah perihal keamanan. Sebagai middle layer antara perangkat dan cloud, Gateway memakai teknik enkripsi yang mampu melindungi IoT dari malicious attack dan unauthorized access.
Data-data yang diambil IoT dari berbagai sumber perlu diatur secara efisien. Data ini bisa berasal dari aplikasi, perangkat, dan pengguna. Komponen IoT ini memproses jutaan data dari perangkat, mengelola traffic, serta mengirimkan hasil analisis yang akurat dengan cepat. Secara umum, cloud adalah tempat yang cukup aman dibandingkan dengan menyimpan data langsung di dalam perangkat.
Sebenarnya, cloud bisa diganti dengan menggunakan teknik fog/edge computing. Akan tetapi, cloud sering dipakai karena biaya operasi yang rendah dan scalability-nya. Tanpa cloud, perkembangan IoT tidak akan menjadi seperti sekarang.
Komponen IoT berikutnya adalah analytics yang melibatkan pemrosesan data. IoT mengubah data analog ke dalam bentuk yang lebih ringkas. Data yang sudah diubah ini diinterpretasikan dan digunakan untuk membuat analisis yang detail.
Salah satu contoh sederhananya adalah smart home. Dengan kemampuan analisisnya, IoT bisa diprogram untuk langsung mengambil tindakan sendiri. Sedangkan dalam kasus lain, IoT memerlukan konfirmasi dari pengguna untuk melakukan tindak lanjut misalnya kalau ada pencuri atau kebocoran gas di rumah.
Pada beberapa contoh, informasi real time yang penting bisa segera dikelola dan dipakai untuk mengambil keputusan. Dalam bisnis, perusahaan menggunakan IoT untuk memprediksi tren pasar dan membuat rencana.
Baca juga : Cara Kerja Artificial Intelligence: Konsep, Kemampuan, dan Faktor Pendukung
User interface memiliki peran penting dalam IoT. Data yang dihimpun dan dianalisis akan sia-sia jika tidak ada yang memakainya. Desainer harus membuat interface yang interaktif dan menarik secara visual. Namun, interface yang menarik tidak ada artinya jika pengguna mengalami kesulitan saat mengoperasikan kontrol panel yang tersedia.
User interface sudah menjadi tren yang menggantikan tombol manual pada perangkat dan alat kebutuhan manusia. Kualitas user interface sering kali menjadi faktor penentu dalam memilih aplikasi atau perangkat. Oleh karena itu, desainer perlu mempertimbangkan aspek bentuk dan warna, faktor user friendly, dan kompatibiltas interface dengan standar wireless pada umumnya.
IoT sudah menggandeng berbagai teknologi dan sistem yang membuatnya makin disukai pengguna. Sekarang ini, IoT yang ada mudah diakses, hemat biaya, efisien, dan aman. Kemungkinan besar akan muncul terobosan baru karena IoT makin dibutuhkan di banyak sektor.
