Meski populer, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan IoT sebelum menggunakannya. Banyak orang memang sudah mengakui keunggulan dan manfaat IoT. Namun, seperti halnya produk teknologi lain, IoT pun memiliki kekurangan. Sejalan dengan inovasi dan perkembangan teknologi yang pesat, para ilmuwan berusaha menghasilkan produk IoT yang lebih baik terutama dalam mengatasi kekurangan yang ada.
Berkat cloud storage, perangkat IoT bisa menampung jutaan data yang terus diperbarui. Data yang diambil diubah ke bentuk yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami.
Berbekal smartphone dan koneksi internet, pengguna bisa mengakses informasi secara real time kapan pun dan dimana pun. Pengguna dipastikan mendapatkan data terkini mengenai perangkat yang berada di rumah, tempat kerja, atau di jalan. Hal ini sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan mulai dari jam berapa AC harus menyala hingga kapan karyawan perlu segera mengatasi masalah.
Perangkat IoT bekerja dengan cepat dalam mengolah data sehingga keputusan penting dapat segera diambil. Dengan smart device di tangan, pengguna tidak perlu pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk memeriksa atau memperbaiki sesuatu.
Dalam skala besar, IoT sangat membantu perusahaan dalam melakukan pemantauan dan manajemen tanpa sepenuhnya harus bergantung pada tenaga manusia. Jika diaplikasikan ke dalam sistem yang lebih besar, perusahaan akan mampu memaksimalkan sumber daya yang ada sekaligus melakukan pencegahan. Singkatnya, otomatisasi meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Contoh sederhananya adalah mematikan lampu gudang dan kantor secara remote ketika tidak diperlukan sehingga mengurangi biaya operasional.
Sistem IoT memungkinkan pengguna memastikan keselamatan diri sendiri, benda berharga, bahkan hewan peliharaan mereka. Ketika sensor mendeteksi bahaya, IoT akan menunjukkan beragam reaksi. Misalnya, sensor bisa menghasilkan bunyi yang keras, menyalakan lampu yang berkedip-kedip, atau melakukan panggilan darurat ke rumah sakit, kantor polisi, atau pemadam kebakaran.
Adanya perangkat yang diproduksi oleh perusahaan yang berbeda bisa mempersulit komunikasi antar-device meski berada dalam satu jaringan internet yang sama. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya standar internasional mengenai kompatibilitas IoT. Akibatnya, orang cenderung membeli produk IoT dari satu produsen yang sama sehingga monopoli di pasaran sulit terelakkan. Kalau terpaksa memakai IoT dari produsen berbeda, akan sulit untuk melakukan integrasi yang tepat.
Baca juga : Cara Kerja IoT
Proses pembuatan, peluncuran, dan pengelolaan sistem IoT yang besar bisa dibilang kompleks. Para pengguna umumnya merasakan kenyamanan, tetapi di baliknya ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Kalau terjadi masalah, misalnya ada virus atau pemadaman listrik, alur kerja IoT akan terganggu. Dalam beberapa kasus, bahkan sulit untuk menemukan akar masalah tersebut.
Fakta bahwa perangkat IoT terhubung dalam satu jaringan internet membuatnya rentan terhadap cyber-attack. Sejumlah pencegahan memang bisa diambil, tetapi sayangnya para hacker dan attacker masih berhasil menemukan celah untuk menyerang.
Data-data yang sensitif, misalnya di bidang kesehatan, lingkungan, dan keamanaan bisa dimanfaatkan untuk tujuan buruk. Alih-alih digunakan untuk kebaikan bersama, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab mungkin menggunakan informasi tersebut untuk mengendalikan populasi manusia.
Sebelum mengambil keputusan, mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan IoT akan membantu pengguna bersiap dengan manfaat dan konsekuensinya. IoT terdiri dari berbagai komponen yang bekerja dengan harmonis. Akan tetapi, satu masalah kecil saja bisa memengaruhi performa IoT secara keseluruhan Sebagai pengguna, gunakan IoT dengan bijak dan lakukan tindakan pencegahan untuk melindungi data yang ada.