October 3, 2022

AIDA : Panduan dan Penerapannya dalam Marketing

aida

Dalam model marketing, konsep AIDA sebenarnya sudah ada sejak lama. Model ini menjabarkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mendapatkan calon pembeli. Lalu bagaimana penerapannya dalam digital marketing? Berikut adalah rangkuman singkatnya untuk Anda.

Pengertian AIDA

AIDA merupakan akronim dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Konsep ini mempelajari tahap-tahap yang dilalui seseorang untuk pada akhirnya membeli produk/menggunakan suatu jasa. Kunci dari AIDA adalah menyelaraskan produk atau layanan dengan kebutuhan calon pelanggan.

Sejarah AIDA

Elias St. Elmo Lewis, seorang pengusaha asal Amerika, adalah orang pertama yang mencetuskan konsep marketing AIDA pada tahun 1898. Saat itu, penerapan AIDA masih dalam bentuk sederhana seperti mendatangi orang dari rumah ke rumah (door to door). Dewasa ini, AIDA semakin berkembang dan dipraktikkan dalam berbagai format misalnya caption di media sosial dan artikel blog.

Manfaat AIDA

Biaya yang dikeluarkan untuk AIDA lebih sedikit dibandingkan metode/formula marketing lain. AIDA sangat cocok bagi mereka yang ingin fokus pada brand awareness, terutama untuk perusahanan/pebisnis yang sudah memiliki brand yang stabil.

AIDA Copywriting

Dalam kehidupan sehari-hari, AIDA bisa ditemukan di pinggir jalan, restoran, blog, radio, status WA seseorang, dan masih banyak lagi. Kali ini kita akan fokus pada AIDA Copywriting. Tujuan AIDA Copywriting adalah meciptakan promosi yang efektif melalui tulisan.

Dengan teknik-teknik tertentu, seorang copywriter berharap tulisan yang dibuat tidak hanya membuat seseorang tertarik membacanya, tetapi juga memutuskan untuk melakukan transaksi. Sebelum membuat copywriting, pahami dulu siapa calon pembeli potensial dan karakteristik mereka. Berikut ini adalah ulasan tentang bagian-bagian AIDA Copywriting.

Attention (Perhatian)

Untuk menarik perhatian calon pembeli, diperlukan pilihan kata yang cermat. Anda bisa memilih salah satu jenis pesan yang informatif, kontradiktif, provokatif, atau bahkan gabungan ketiganya.

  • Headline. Headline adalah awal yang penting dan jika sudah gagal, maka sia-sia saja usaha copywriting Anda. Mengapa? Keanyataannya, kurang lebih 80% persen orang cuma membaca headline saja.
  • Elemen visual. Tulisan saja kadang tidak cukup. Penambahan gambar, permainan warna, bentuk huruf, video dan desain unik akan mendukung copywriting.
  • Keseimbangan. Menarik boleh, tapi jangan berlebihan sampai mengabaikan pesan asli yang ingin disampaikan.

Contoh: “Laper? Tapi mager?”

Penggunaan kalimat tanya seperti di atas adalah salah satu cara untuk menarik perhatian pembaca. Menggunakan panggilan khusus misalnya, “Hai, pecinta kopi!” adalah satu trik yang juga sering disarankan dalam tahap attention.

Interest (Ketertarikan)

Jika headline-nya berhasil, selanjutnya Anda perlu mengawali paragraf dengan sesuatu yang bisa memancing ketertarikan pembaca. Jelaskan sedikit tentang inti produk terutama dalam mengatasi masalah calon pembeli. Intinya, Anda harus membuat pembaca merasa bahwa ada masalah yang akan berdampak buruk jika tidak segera diatasi.

  • Kalimat pertama atau paragraf utama sebaiknya dibuat pendek tapi jelas.
  • Pakai pendekatan yang ramah konsumen.
  • Buat urutan yang logis.
  • Tampilkan informasi terkait fakta, studi kasus, dsb. dan bukan pendapat pribadi.

Contoh: “Dalam 1 menit kecoak mati.”

Kalimat pendek semacam ini sudah menyatakan fakta plus solusinya. Di sini, pembaca akan mulai penasaran bagamana hal itu bisa terjadi dan cara produk Anda menyelesaikan masalah.

Desire (Keinginan)

Untuk memunculkan keinginan mendapatkan produk bisnis Anda, ada sejumlah poin yang harus diketahui. Ini adalah waktu dimana Anda mulai berbicara tentang produk Anda lebih detail.

  • Tuliskan keunggulan unik yang produk Anda miliki.
  • Gunakan gaya bahasa yang mampu memainkan logika dan emosi sehingga calon pembeli semakin yakin bahwa produk Anda adalah solusi atas masalah mereka.
  • Untuk calon pembeli baru maupun pelanggan lama, harga miring selalu menjadi incaran. Masukkan pula informasi tentang diskon, promosi, pengiriman, dan keuntungan lain yang bisa didapatkan dengan membeli produk Anda.

Contoh: Body Lotion A mengandung shea butter yang membuat kulit halus dan lembut tanpa rasa lengket.

Ingat untuk membahas manfaat dan bukan fitur. Pada contoh di atas, “shea butter adalah fitur sedangkan “kulit halus dan...” adalah manfaat. Jadi, jangan hanya mengatakan, “produk ini mengandung shea butter” saja.

Tips. Anda bisa menampilkan foto before dan after supaya pembaca semakin yakin dengan produk/jasa Anda.

aida-copywriting

Action (Tindakan)

Setelah melalui ketiga proses di atas, maka tinggal sedikit lagi calon pembeli akan melakukan call to action. Konsep call to action ini tidak hanya bertujuan mengajak orang membeli produk saja, tetapi bisa jadi untuk menginstal aplikasi, membagikan tautan, melakukan pendaftaran, dsb. Untuk setiap copywriting, cukup arahkan calon pembeli ke satu jenis call to action saja, tidak lebih.

  • Cantumkan informasi tempat di mana orang bisa mendapat produk/jasa Anda.
  • Jelaskan dengan singkat langkah-langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya oleh calon pembeli. Ini termasuk lokasi toko, nomor telepon contact person, alamat surel, atau langsung dengan tombol tertentu.
  • Berikan arahan yang mudah dengan kata-kata seperti: daftar sekarang, klik di sini, dll. Di samping itu, penambahan sense of urgency seperti “Hanya 5 HARI” atau “Bonus untuk 10 pembeli pertama”, akan memperbesar kemungkinan terjadinya transaksi.

Satu contoh penerapan action yang baik dilakukan oleh Amazon dengan limited deal mereka.

Evaluasi (tambahan)

Para pemula yang baru memulai bisnis dan membuat copywriting sendiri, kemungkinan besar masih perlu banyak belajar. Umpan balik dari pengguna atau pelanggan akan bermanfaat dalam menilai kualitas AIDA copywriting. Salah satu tips untuk memaksimalkan AIDA adalah dengan memanfaatkan sejumlah aplikasi/software yang memberikan evaluasi copywriting yang cukup akurat.

Kelemahan AIDA

AIDA memang mampu memberikan kontribusi dalam marketing, tetapi metode ini tidak sepenuhnya sempurna.

  • Ada kemungkinan bahwa setelah memalui proses-proses AIDA, seseorang bisa saja kembali ke posisi awal. Dengan kata lain, langkah call to action tidak terjadi. Orang-orang bisa saja tertarik, tapi pada akhirnya mereka bisa membeli produk lain.
  • AIDA tidak terlalu efektif bagi orang tanpa kesadaran merek. Beberapa orang bahkan memilih untuk langsung melewati proses AIDA sekaligus.
  • Tidak ada langkah/opsi yang memungkinkan customer retention (thesunilekka, 2022). Akibatnya, AIDA lebih sesuai untuk menargetkan first time buyer saja.
  • Perusahaan yang kurang berpengalaman atau kurang teliti mungkin fokus pada salah satu proses AIDA saja sehingga bisnis tidak berjalan lancar.

Baca juga : Skill Service Oriented : Pemahaman & Karakteristik

Alternatif AIDA

Jika AIDA terlalu rumit bagi Anda, ada beberapa alternatif lain yang bisa Anda terapkan.

PAS (Problem-Agitation-Solution)

Metode PAS dimulai dengan menyatakan suatu masalah, membuat masalah tersebut tampak semakin parah, lalu menyajikan solusinya. PAS sering digunakan sebagai pesan landing page, iklan media sosial, dan awal postingan blog.

Before-After-Bridge

Kerangka penulisan yang ditawarkan oleh metode ini adalah menyajikan situasi seseorang sebelum, sesudah, dan cara menuju ke masa depan yang lebih baik. Metode ini akan membuat pembaca sadar akan suatu masalah yang belum disadari sebelumnya. Hal ini bisa dibilang cukup berani karena pebisnis menawarkan sesuatu yang baru dan belum terpikirkan sebelumnya.

FAB (Feature-Advantage-Benefit)

Untuk mempromosikan produk/layanan tertentu di halaman penjualan, FAB bisa dipakai. Setelah berbicara tentang fitur, penulis menjelaskan keunggulan produk dibandingkan pilihan lain. Terakhir, secara spesifik penulis menjabarkan bagaimana produk tersebut bisa bermanfaat secara khusus bagi pembaca/target audiensi.

ACCA (Awareness, Comprehension, Conviction, and Action)

Berbeda dari metode lain, ACCA berupaya untuk mengedukasi pembaca sehingga sering dipakai oleh organisasi non-profit. Namun, metode ini masih bisa dipakai untuk marketing toko online.

Pertama, penulis memaparkan masalah/isu-isu di sekitar pembaca. Kedua, penulis menegaskan pentingnya mengatasi masalah tersebut. Ketiga, untuk semakin meyakinkan pembaca, bisa ditambahkan kisah nyata, fakta, hasil survei, dsb. Keempat, penulis mencantumkan informasi tentang cara untuk ikut berkontribusi dengan menambahkan tautan atau nomor telepon yang bisa dihubungi.

Apabila anda membutuhkan bantuan dari sisi digital marketing maka silahkan kontak tim Digiten. Tim kami dapat membantu proses digital marketing untuk brand anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Whatsapp
1
Butuh bantuan digital? Chat kami!
Tim Digiten senantiasa membantu anda di balik layar. Konsultasikan masalahmu sekarang!
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram