October 1, 2022

CPM (Cost Per Mille) : Definisi, Manfaat & Optimasi

cpm-cost-per-mille

Dalam menentukan kesuksesan iklan pada bisnis online, CPM adalah salah satu metrik yang signifikan. Memasang iklan harus dilakukan dengan penuh pertimbangan mengingat pangsa pasar yang luas dan banyaknya kompetitor. Sebagai bagian dari strategi pemasaran digital, memahami CPM bisa dibilang cukup wajib.

Pengertian

CPM (cost per mille) adalah model penetapan harga iklan per 1.000 tayangan. Beberapa juga menyebutnya CPT atau cost per thousand karena kata “mille” sebenarnya berasal dari bahasa latin yang berarti seribu. Sesuai dengan istilah “impression” atau tayangan, maka pengiklan tidak tahu apakah iklan tersebut benar-benar dilihat, diklik, dan ditindak lanjati oleh para pengunjung.

Namun, jika pengunjung sering melihat iklan Anda, hal ini bisa meningkatkan brand awareness. Sebaliknya, jika Anda ingin meningkatkan penjualan atau registrasi, penggunaan CPC atau CPA akan lebih efektif. Salah satu contoh platform yang menggunakan CPM adalah Youtube.

Istilah dalam CPM

  1. Impression (tayangan). Impression merujuk ke berapa kali iklan ditampilkan pada suatu platform. Ini berbeda dengan reach yaitu jumlah pengguna yang melihat suatu iklan. Contohnya adalah satu orang bisa melihat iklan yang sama beberapa kali yang kemudian dihitung sebagai beberapa “impression”. Akan tetapi, hitungan “reach”-nya hanya satu karena dilihat oleh orang yang sama.
  2. CTR (click-through rate). CTR mengukur persentase iklan yang dilihat dan diklik oleh pengunjung. Walaupun tujuan utama CPM bukan untuk meningkatkan penjualan, iklan yang sukses tidak hanya akan sekedar dilhat tapi juga diklik dan dikonversi.
  3. vCPM (cost per thousand viewable impression). Pengiklan akan ditagih ketika iklan dilihat oleh calon pembeli. Syaratnya adalah 50% dari iklan harus dilihat calon pembeli setidaknya selama 1 (satu) detik dan 2 detik untuk video untuk bisa dihitung sebagai satu viewable impression.
  4. eCPM (effective cost per thousand impression). eCPM dipakai oleh publisher untuk konteks kampanye yang didasarkan pada performa. Biaya yang dibebankan juga diukur dari seberapa efektif iklan dalam membuat orang melakukan registrasi, pembelian, atau instal misalnya.

Manfaat CPM

Sebagai pengiklan (advertiser), sekilas CPM jauh lebih menguntungkan publisher. Namun, pengusaha/perusahaan masih akan mendapat manfaat dari CPM.

  1. Mampu menghemat budget. CPM tidak akan membuat kantong bolong selama tujuannya adalah membuat produk Anda lebih dikenal. Kalau Anda memilih CPC, Anda harus membayar setiap iklan yang diklik. Jadi semakin banyak klik semakin banyak uang yang harus dikeluarkan.
  2. Meningkatkan kredibilitas dan brand awareness. Pertama-tama, calon pembeli harus tahu bahwa produk Anda exist. Ini adalah langkah awal yang baik dibandingkan langsung menargetkan penjualan di hari pertama.
  3. Mudah menjangkau target audiensi. Jika masih bingung dengan target audiensi yang paling tepat untuk bisnis Anda, coba cara berikut. Pilih 2 website dengan demografi berbeda. Dari situ Anda bisa melihat respons dan memilih satu yang paling cocok. Metode ini lebih sederhana dan menghemat uang yang digunakan untuk riset pasar manual.
  4. Performa bisnis bisa diukur. CTR adalah salah satu metrik yang sesuai untuk mengetahui tingkat kesuksesan CPM. Meski tidak membayar biaya iklan per klik, Anda bisa memperoleh data berapa tentang seberapa manjur iklan Anda dalam bisnis.

Cara Menghitung CPM

Nilai CPM setiap web berbeda tergantung kualitas dan traffic-nya. Iklan yang ditampilkan di web dengan tingkat traffic tinggi cenderung menagih biaya CPM yang tinggi pula.

  • Siapkan budget  sesuai kemampuan.

Semakin populer webnya biasanya biaya CPM-nya akan semakin tinggi. Selain itu, belum tentu pengunjung akan mengklik dan mengnjungi online shop Anda. JIka Anda masih awam, mulailah dengan budget kecil terlebih dahulu.

  • Pilih jumlah tayangan.

Untuk memaksimalkan digital marketing, setidaknya tentukan jumlah total tayangan iklan yang diinginkan.

  • Hitung CPM-nya.

Rumus yang digunakan untuk menghitung CPM adalah:

Contoh skenario: budget  pengiklan adalah Rp3.000.000 dan jumlah target tayangnya (impression) adalah 50.000. Dengan menggunakan rumus di atas, maka nilai CPM-nya adalah Rp60.000.

optimasi-cpm

Perbandingan CPM dan CPA

CPM dan CPA sama-sama sering dipakai dalam digital marketing. Di bawah ini adalah perbedaan dasar keduanya.

 CPM (cost per mille)CPA (cost per acquisition)
StandarPengukuran berdasarkan 1.000 tayangan (impression).Pengukuran berdasarkan konversi atau tindak lanjut pengguna setelah mengklik suatu iklan.
TujuanMembuat orang menyadari eksistensi suatu produk/merek.Mengajak orang membeli suatu produk.
BiayaTidak membutuhkan budget  besar.Biaya yang dikeluarkan bisa cukup tinggi.
Advertiser (Pengiklan)Hanya membayar iklan yang berhasil tayang.Wajib membayar ketika pengunjung melakukan konversi.
Publisher (Penayang)Selama iklan mampu ditayangkan secara penuh, publisher tidak perlu khawatir tidak akan dibayar.Publisher yang menayangkan iklan akan menanggung semua resiko CPA. Mereka tidak akan mendapat keuntungan jika pengunjung tidak melakukan konversi.

Faktor yang Memengaruhi CPM

Bagi pemula, CPM bisa tampak sedikit rumit karena banyak hal yang harus diperhatikan.

  • Jumlah iklan per halaman

Seperti yang kita ketahui, web yang meiliki terlalu banyak iklan biasanya memiliki citra negatif di mata pengguna. Publisher yang hanya menyediakan ruang iklan terbatas justru lebih bisa dipercaya karena permintaan akan spot tersebut pasti semakin tinggi.

  • Lokasi pengguna

Fakta menyatakan bahwa layanan iklan di negara-negara yang berbahasa Inggris cenderung memiliki CPM yang lebih tinggi.

  • Niche web

Misalnya Anda menjual perlengkapan olahraga berkualitas. Daripada sekedar menaruh iklan di web portal berita dengan berbagai topik termasuk olaharaga, coba cari web yang sering dikunjungi oleh atlet profesional. Web semacam ini akan memiliki CPM tinggi sehingga cukup pantas jika Anda membayar premium.

  • Page depth

Halaman pertama tentu menjadi pilihan semua pengiklan karena pengguna pasti akan lebih sering melihatnya.

  • Penempatan iklan

Penempatan yang dimaksud di sini adalah posisi iklan di halaman web. Logikanya, iklan ynag terletak di bagian atas otomatis menjangkau lebih banyak pengguna dan menghaslkan CTR yang lebih besar. Dan tentu saja Anda perlu membayar cukup mahal untuk mendapatkan posisi tersebut.

  • Performa iklan sebelumnya

Tidak hanya kualitas iklan, tempat di mana iklan tayang juga penting. Jika suatu publisher memiliki riwayat yang mengesankan dari iklan-iklan yang pernah ditayangkan sebelumnya, wajar kalau menawarkan CPM yang tinggi.

  • Timing

Ada jam-jam tertentu dalam sehari dimana pengguna akan sering berada di depan perangkat seperti laptop, tablet, dan ponsel. Kalau memungkinkan, pastikan iklan Anda muncul di waktu-waktu tersebut supaya hasilnya lebih efektif.

  • Tipe perangkat

Ukuran layar, CTR rendah, dan tingkat konversi rendah akan memiliki CPM yang lebih rendah misalnya pada ponsel pintar. Kemungkinan besar, para pengguna/calon pembeli akan lebih memilih desktop untuk bertransaksi.

Namun, bukan berarti tidak ada peluang CPM yang bagus di ponsel atau tablet. Sebagai contoh, jika target audiensinya kebanyakan adalah pengguna aktif ponsel Android, beberapa orang bahkan rela membayar lebih untuk menjangkau pengguna yang dimaksud.

  • Ukuran iklan

Iklan berukuran besar biasanya menarik CPM yang lebih tinggi. Lebih lanjut, sudah ada beberapa panduan tentang ukuran iklan yang sesuai untuk perangkat-perangkat mobile.

Baca juga : CPC (Cost per Click): Cara Menghitung dan Manfaatnya dalam Bisnis Online

Cara Mengoptimasi CPM

Pada fasarnya, harga bukan segalanya jika berbicara tentang CPM. Demi kemajuan bisnis, ada langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk memaksimalkan CPM.

  1. Memasang target audiensi yang tepat. Di sini Anda bisa menentukan spesifikasi target mulai dari usia, lokasi, pekerjaan, dll.
  2. Memeriksa frekuensi tayang. Walau agak sulit, akan lebih baik jika iklan tidak muncul dua kali pada pengunjung yang sama.
  3. Menambahkan bukti testimoni/ulasan. Anda bisa membagikan ulasan dari para pelanggan yang telah memakai produk/jasa Anda atau KOL (Key Opinion Leader).

Masalah CPM yang Mungkin Timbul

  1. Stastistik yang tidak akurat termasuk duplicate view dan bentuk penipuan lain. Sering kali, pengiklan meragukan apakah penayang telah menghitung dan mengukur jumlah impression dengan akurat. Masalah ini bisa terjadi karena beberapa sebab.
  2. Seseorang melihat iklan yang sama berkali-kali, padahal seharusnya iklan ini menjangkau lebih banyak orang.
  3. Internet robot bisa saja mengubah jumlah total impression yang muncul di suatu web.
  4. Iklan yang gagal tayang separo atau sepenuhnya sebenarnya tidak boleh ikut dihitung sebagai satu impression karena pengunjung tidak melihatnya dengan benar.
  5. Kuantitas belum tentu menentukan kualitas. Karena pengunjung hanya melihat saja, belum tentu mereka benar-benar tertarik dengan bisnis Anda. Kualitas iklan dan di mana iklan muncul juga menentukan apakah 1.000 impression tersebut tepat untuk Anda beli. Dengan demikian, tinggi rendahnya CPM belum tentu menjamin manfaat yang nyata bagi bisnis Anda.

Apabila anda berminat untuk memasang iklan CPM untuk meningkatkan brand awareness brand anda maka silahkan hubungi tim Digiten segera. Tim kami melayani jasa pemasangan iklan di Google dan networknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Whatsapp
1
Butuh bantuan digital? Chat kami!
Tim Digiten senantiasa membantu anda di balik layar. Konsultasikan masalahmu sekarang!
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram